MIMPI DAN WUJUDKAN MIMPIKU

Aku sebagai perantau, belajar dan kuliah di Jakarta. Sulitnya setiap kali pindah kos karena tempat kos kadang-kadang tidak cocok tempatnya yang kurang nyaman, banjir , tak cocok dengan teman kos.

Selesai kuliah, aku beruntung dapat pekerjaan di sebuah perusahaan swasta asing.  Cita-citaku tidak hanya bekerja, bahkan bermimpi untuk memiliki sebuah rumah kecil daripada terus kos.

Bercerita tentang mimpiku kepada teman, banyak yang mencibir.  Tinggal sendirian seorang gadis di rumah sendiri, banyak resikonya.  Belum lagi nanti alasan yang kadang-kadang masuk akal, punya rumah itu nanti pengeluarannya makin besar.  Selain maintenance rumah, kadang-kadang ingin merenovasi kecil-kecilan pasti menambah pengeluaran.

Sebuah mimpi yang tak gampang untuk mewujudkannya.  Kenapa? Dari perusahaan dimana aku bekerja,  untuk mendapatkan fasilitas kredit /pendanaan,begitu banyak persyaratannya.  Contoh persyaratan yang berat adalah, aku harus sudah bekerja selama 4 tahun, cicilan kredit dari properti tidak boleh melebihi dari l/3 dari gaji, diutamakan yang memang belum memiliki rumah, harus ada persetujuan dari pihak manajemen (tiga orang pejabat yang berwenang).


Mengapa bermimpi beli rumah?  Selain alasan aku anak kos yang tak betah tinggal di kos karena kos memang tak ada pilihan selain sebuah ruangan yang tak leluasa untuk bisa nyaman ditinggali.  Namun, alasan yang kuat bagiku adalah harga rumah itu adalah investasi untuk jangka panjang.  Investasi karena jika dilihat dari nilai gajiku tak seimbang dengan harga rumah yang berpuluh kali lipat.

Begitu banyak hal yang menjadi prioritas dalam hidupku karena selain ingin beli rumah, aku ingin melanjutkan sekolahku lagi.  Bagiku benar-benar aku harus memprioritaskan mana mimpi yang aku harus wujudkan.

Setelah berpikir matang dan berkonsultasi dengan teman-temanku yang senior, ternyata rekomendasi sebuah properti adalah wujud mimpiku yang harus segera diraih.


Namun, menunggu 4 tahun sungguh suatu penantian yang perlu kesabaran dan rasa takut jika harga rumah makin mahal sementara gajiku tak naik.  Setiap kali penantian, selalu membawa kegalauan.
Mimpi, sebuah angan-angan tapi perlu komitmen dan ketegasan serta komitmenku untuk bekerja dan berprestasi  di perusahaan.

Akhirnya, setelah masa 4 tahun berlalu, aku mulai mengajukan permohonan kredit properti rumah kepada perusahaan. Menunggu persetujuan dengan birokrasi yang cukup panjang, melelahkan.

Setelah proses persetujuan kredit disetujui, aku harus "hunting" rumah yang ingin kubeli.  Begitu banyak penawaran dari pihak pengembang,  broker rumah.  Pertimbangan tentu daerah atau lokasi yang kusukai, tidak banjir, serta masih nyaman dihuni, dan yang paling penting adalah sesuai budget.  Budget ini makin penting karena banyak rumah yang kusukai ternyata harganya sudah selangit, di luar kemampuan keuanganku.

Ngga mudah, penuh tantangan dalam prosesnya karena ada sebuah rumah yang kecil mungil, lokasi strategis, dan  sesuai budget dan kemampuanku. Namun, siapa sangka ternyata dokumentasinya tak memenuhi syarat untuk dibeli karena ketidak-lengkapannya. Meleset sudah mimpiku.

Kesulitan hunting pencarian rumah terutama karena pada tahun 1985an, belum banyak agen properti yang menawarkan.  Hanya terbatas kepada pengembang yang langsung menawarkan kepada end user atau broker yang mengetahui siapa calon pembeli.  Dari segi pembeli, belum dapat akses untuk memiliki informasi atau pilihan yang luas dan banyak dari agen-agen properti.

Suatu kali, aku sedang termenung, aku dipanggil oleh seorang teman.  Temanku mengatakan bahwa omnya akan menjual properti, rumah yang tak ditinggalinya.  Agak pesimistis karena sebenarnya rumah itu jauh dari tempat kerjaku.  Setelah melihat, aku belum juga merasa "comfortable" untuk membelinya. Tetapi, pertimbangan lebih jauh, rumah itu bentuk bangunan bagus, cukup untuk tinggal seorang lajang.  Proses pembelian pun terjadi.

Mimpi untuk menggapai sebuah properti yang mustahil itu pun kini sudah berhasil ku rengkuh, rumah itu telah dihuni dengan  keluargaku.

Enaknya, saat ini banyak cara, solusi untuk memudahkan mimpi properti terwujud. Dalam bidang keuangan, penawaran dari bank-bank, perusahaan financial non-bank, dengan berbagai paket kredit rumah .Tips untuk mendapatkan down payment atau bagaimana mencari bank atau institusi non bank dalam kredit properti dapat ditemukan di google.   Dalam bidang jasa pencarian dan penjualan properti serta jual-beli properti pun, sangat mudah informasi didapatkan dari mimpiproperti.com.  Kemudahan sudah ada, wujudkan dan gapailah mimpimu.

Tulisan ini diikutsertakan dalam Blog Kontes Mimpi Properti:


Ayo ikutan mewujudkan mimpi properti mu dalam tulisan/artikelmu  di SINI

Sumber referensi:


  • 5 tips for financing investment :http://www.bankrate.com/finance/real-estate/5-tips-for-financing-investment-property-1.aspxproperty:


2 komentar:

  1. wah perjuangannya ci Ina ternyata hebat juga hehe, sukses ya buat lombanya

    BalasHapus
  2. semoga mimpi-mimpi itu menjadi nyata...

    BalasHapus

Share
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...