Sebelum menikah, biasanya sebagai calon menantu perempuan, harus mengenal lebih dekat dengan mertua perempuan. Sayangnya, mertua perempuanku ini bukan ibu kandung dari calon suamiku. Beliau istri kedua setelah ibu kandung calon suami meninggal. Jadi sebenarnya, saya tak memiliki informasi banyak dari suami tentang mertua perempuan ini. Maklum, calon suami ngga mau memberikan informasi yang tak baik tentang ibu tirinya. Yang sering saya dengar bahwa hal-hal yang kurang baik atau negatif tentang calon mertua perempuan saya.
Berkali-kali saya coba mencari informasi dengan teman-teman lain tentang mertua perempuan. Banyak yang mengatakan dan bersikap positif, bahwa mertuanya itu baik, mengganggap dirinya sebagai anak perempuannya sendiri. Bahkan sahabat saya sendiri, pernah mengatakan bahwa mertua perempuannya jauh lebih baik dari ibunya sendiri. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Ternyata, pandangan teman karib saya yang mengatakan ibu mertua lebih baik dari ibunya itu karena parenting yang dilakukan ibu mertuanya kepada anak-anaknya sesuai atau cocok dengan pola parenting yang dilakukannya.
Tetapi ada beberapa hal yang sering dengar juga dari mertua perempuan itu tak baik karena mereka tak cocok dalam berbagai hal . Apalagi jika mereka harus hidup dalam satu rumah, tentunya itu menimbulkan friksi yang lebih sering. Rasa negatif yang sangat dirasakan oleh menantu perempuan karena beberapa ibu mertua perempuan itu belum siap kehilangan anak lelakinya. Dia merasakan ada orang yang merebut anak lelakinya. Akibatnya orang yang merebut anak lelakinya itu dianggap sebagai orang yang tidak baik. Sehingga relasi antar mertua perempuan dan menantu tak lagi baik.
Sebagai hal yang penting dalam konteks mertua perempuan, terutama dalam hari Kartini:
Kita ini sama-sama perempuan, apalagi terikat dalam satu keluarga sebagai menantu dan mertua. Maka kita sebagai anak menantu perempuan tetap menghargai, menghormati serta memberikan kebahagiaan.
Setiap kali kita teringat bahwa Kartini-kartini masa depan, melahirkan dan membesarkan anak, untuk menyongsong masa depan anak. Kita sebagai menantu tentu harus ingat dan sadar bahwa ibu mertua perempuan itu adalah peletak dasar masa depan anaknya, yaitu suami kita. Rasa hormat dan junjung tinggi segala usaha yang telah dilakukannya dalam membesarkan putra, termasuk suami kita, sungguh suatu hal yang penting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar