SOSIALISASI KEUANGAN SYARIAH YANG EFEKTIF DAN GLOBAL:

Apakah nama bank Syariah perlu diganti dengan keuangan Syariah?

Opini atau pendapat pribadi saya, perubahan nama dari bank syariah menjadi keuangan syariah, Memang  penting  perubahan nama itu tetapi tidak membawa dampak besar secara psikologis.  Pemahaman atau konsep dari perbankan syariah itulah yang jadi dasar utama agar masyarakat makin mengenal apa itu perbankan atau keuangan syariah itu.   Sosialisasi tentang perbankan syariah itulah yang lebih mendasar dari perubahan sebuah nama.


Latar Belakang:
Industri perbankan Syariah telah melirik peluang dengan ekspansi pasar pada tahun 2009.  Pelaku industri perbankan Syariah sadar bahwa tingkat kesadaran (awareness) masyarakat terhadap sistem perbankan alternatif yang berlogo iB (dibaca ai-Bi Islamic Banking) cukup tinggi.   Kesadaran dari masyarakat ini timbul karena adanya  usaha dari regulator selama 2 tahun belakangan.

Usaha yang telah dilakukan oleh regulator itu dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk dan jasa.  Antusiasme masyarakat menjadi makin besar, boleh dikatakan seperti buah ranum yang siap dipetik.  
Pertumbuhan dan perkembangan iB selama 5 tahun terakhir menunjukkan 46.3%.    Namun, pertumbuhan ini tidak boleh stagnan atau hanya sekedar “muncul tanpa strategi “.

 Oleh karena itu perlu adanya  pengembangan sosialisasi berdasarkan Grand Strategi untuk Pengembangan Perbankan Syariah.   Grand strategi ini dapat membantu dalam sosialisasi yang bukan hanya mengejar peningkatan nasabah tanpa mempedulikan apakah target itu sesuai dengan segmen produk yang diperkenalkannya.  Landasan Grand Strategi ini program jangka panjang yang hasilnya juga dapat dilihat dalam jangka waktu yang panjang.

Mengingat bahwa kompetitor perbankan syariah adalah perbankan konvesional yang telah melakukan strategi pemasaran  dengan sosialisasi yang sistematis dan penuh dengan inovasi, terobosan dan jaringan luas serta fasilitas yang lebih maju dibandingkan dari bank syariah.

Landasan dari Grand Strategi yang diimplementasikan oleh bank syariah dalam rangka sosialisasi seharusnya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1.Program Pencitraan Baru
Tujuan utama pencitraan baru ini sasarannya untuk memperluas pangsa pasar.  Pangsa Pasar yang belum tercapai karena masyarakat yang belum jadi pangsa pasar dari bank syariah belum kenal  “konsep dasar dari perbankan syariah”.    Pengenalan hanya sebatas dari luarnya saja.  Belum sampai kepada substansi universal values sebagai kemanfaatan bersama.   Inilah pengenalan nilai baru yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat Indonesia yang belum menjadi nasabah perbankan Syariah.  Contoh sosialisasi ini :  di kalangan akademisi , mahasiswa/i  di universitas islam dengan adanya talk show yang berkaitan dengan nilai baru bank syariah untuk kemanfaatan bersama.

Contoh lain:  dengan mengakaderisasi para ustadz untuk mengenal citra baru dari perbankan syariah. Setelah memahami dan memiliki pengetahuan yang cukup.  Para ustadz dapat mengsosialisasikan kepada orang-orang yang dilayaninya tentang  nilai baru syariah.

2. Program Pengembangan Segmen Pasar

Dalam ilmu marketing, jika kita ingin memasarkan suatu produk , kita harus mengenal siapa pembeli produk yang sesuai dengan produk yang dijual.  Untuk mengetahui pembeli, kita harus tahu profil dari calon pembeli.  Untuk mengetahui calon pembeli, kita akan mengadakan survei profil yang ingin dijangkau, strategi yang tepat untuk menjangkau, segmen pasar dari produk yang dijual.  Dalam hal segmen pasar, ada 5 segmen pasar yang dipelajari, salah satunya  orientasi perbankan, profil psikografis, profil nasabah perbankan Indonesia.    Kebanyakan nasabah Indonesia mengetahui bahwa perbankan konvesional itu unggul dalam jaringan yang luas, fasilitas yang variatif, dan perbankan syariah  unggul dalam karateristik produk.

Sosialisasi yang cocok pada segmen yang sudah ditargetkan oleh bank syariah:     Mencari data yang akurat dari calon nasabah yang masuk dalam segmen pasar syariah.  Setelah mendapat datanya, mulai dengan strategi untuk psikology dari calon nasabah itu .  Apakah mereka lebih suka dengan kemudahan transaksi atau kemudahan akses?   Cobalah menawarkan dengan apa yang mereka sukai terlebih dahulu.

3. Program Pengembangan Produk

Kebutuhan keuangan nasabah di era modern ini makin variatif.  Jika perbankan syariah tidak mengembangkan produk, maka kebutuhan nasabah tidak terpenuhi atau tidak akomodatif, nasabah akan lari ke bank konvensional.   Sebagai realisasi Grand Design, pencitraan perbankan Syariah bukan hanya  “SEKEDAR BANK”,  inovasi produk , skema keuangan yang variatif yang berbeda dengan bank konvesional.

Caranya :   “mirroring”  produk dan jasa dari bank syariah internasional.  Produk yang sukses dijual oleh bank syariah internasional dan dapat diimplementasikan di Indonesia,   dapat jadi andalan.   Ketika ‘launching” produk baru , harus disosialisakan  kepada nasabah dengan yang memang membutuhkan produk baru ini (sesuai dengan segmen), mereka diberikan informasi tentang keunikan, keunggulan produk dengan membandingkan produk yang hampir sama dengan produk yang dijual oleh perbankan konvensional.    Sosialisasi dapat diadakan dengan mengundang para calon nasabah yang telah dipilih dalam suatu seminar non formal.

4.Program Peningkatan Pelayanan

Seperti yang pernah saya tulisakan dalam “Suka Duka Jadi Nasabah Bank Syariah”, saya menemukan bahwa tingkat pelayanan secara kasat mata (di permukaan), memang baik, tetapi hasil keseluruhan  tingkat kepuasan pelayanan saya terhadap bank syariah, sangat kecewa.   Untuk meningkat kepuasan pelayanan kepada existing  nasabah bank syariah,  selalu  mengadakan survey baik di tingkat pelayanan customer service, teller, output dari produk, proses dari produk , harga, biaya .Keseluruhan hasil survei dapat digunakan untuk evaluasi,  dan pada akhirnya evaluasi  dapat digunakan untuk peningkatan dan perbaikan dari kelemahan produk /pelayanan .

Contoh: Memakai parameter Service Excellence dengan dimensi  RATER (Reliability, Assurance, Tangible, Empahty, Responsiveness).

5.Program komukasi yang universal dan terbuka

Promosi dan komunikasi dilakukan dengan cara mencermati spektrum peta segmen pasar yang ingin dijangkau.  Hal lain yang perlu diingat adalah menjaga citra baru syariah modern, terbuka bagi segmen masyarakat secara inklusif, melayani seluruh golongan masyarakat tanpa terkecuali.  Ketika mempromosikan produknya , selalu melihat position iB  yang selalu mendukung branding, lebih dari sekedar bank, menguntungkan semua pihak.

Contoh: 
Forum terbuka mengundang  calon prospek nasabah dengan nara sumber dari pakar perbankan syariah .  Untuk lebih menarik calon nasabah untuk datang,  diberitahukan dalam undangan ada keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh jika mereka datang (meskipun tidak semua mendapatkan keuntungan itu).  Keuntungan dengan undian, hadiah pemenang quiz.

Contoh Lain, mengundang  MUI, pemuka agama Islam  untuk mengenal dan memahami citra baru dari iB , produk yang tidak bertentangan dengan fatwa.  Dengan undangan itu diharapkan MUI juga memberikan himbauan kepada umatnya untuk tidak ragu untuk membeli produk baru dari bank syariah (karena halal dst).

6. Sinergi Sosialisasi Syariah

Sosialisasi yang digencarkan oleh Gerakan Ekonomi Syariah (GRES) dan diluncurkan oleh PKES.   GRES adalah program sosialisasi ekonomi syariah ke masyarakat Indonesia. Tujuannya agar masyarkat mengenal ekonomi syariah sebagai gaya hidup dan menerapkan prinsip islami dalam kehidupan sehari.
Dalam kegiatan sosialisasi telah menggandeng kemitran dengan Danamon Syariah di Kampung Marunda.  Ada juga forum riset perbankan syariah di Kalimantan Selatan.

Keberlangsungan sinergi sosialisasi syariah perlu diimplementasikan terus menerus , juga perlu mendorong  percepatan laju  ekonomi syariah juga dikaitkan dengan perbankan syariah.   Dengan demikian pangsa pasar perbankan syariah yang masih kecil , 5% dapat ditingkatkan lagi.

Program sosialisasi dipadukan kembali secara integrasi dan serempak dengan materinya berisikan promosi, edukasi, kampanye, dan lain-lain. Berkoordinasi dengan berbagai elemen pegiat ekonomi syariah untuk menjadikan PKES sebagai corong sosialisasi ekonomi syariah, baik formal ataupun informal, serta perbankan syariah.


Tulisan ini diikut-sertakan dalam Lomba Periode Ke-2:  Bangga Menjadi Peserta Blogger Competition




Sumber referensi:
  1. Syariah Mandiri
  2. Melaju dengan Strategi Baru – Bank Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...