Ternyata kebiasaan menabung tidak otomatis membuat diriku sadar apa manfaat menabung. Aku ingat sekali saat liburan SD kelas V, waku itu usiaku masih 11 tahun, pertama kali Ibu memperbolehkan aku berlibur ke luar kota. Berlibur ke rumah bibiku yang berada di kota kecil, Muntilan. Jarak dari Semarang ke Muntilan tak jauh, jarak tempuh sekitar 2 l/2 jam .
Ibu memberikan uang saku kepadaku. Ketika kuhitung , uang saku itu jumlahnya cukup besar. Padahal aku tak merencanakan untuk outbound atau jalan-jalan selain berada di kota Muntilan saja. Begitu liburan hampir usai, aku harus pulang, aku merasa masih memiliki banyak uang. Lalu kubelikan semua uangku untuk oleh-oleh. Membayangkan semua teman, saudara, tetangga akan bahagia dengan oleh-olehku.
Begitu pulang, sambutan ibu sangat kecut. Beliau bertanya: “Loh oleh-oleh kok begitu banyak?” Kukatakan : “Uang yang diberikan ibu banyak, buat apa jika tak dibelikan oleh-oleh!” Wajah ibu langsung kecewa berat. Beliau katakan: “Aku berikan uang lebih banyak apabila kamu sakit dan harus ke dokter, beli obat dan sebagainya. Bukan untuk oleh-oleh. Jika sisa tidak boleh dibelikan oleh-oleh tapi harus ditabung. Perjalanan sekolahmu masih panjang nak!”
Mendengar ucapan kekecewaannya, aku sangat terkejut dan hampir saja menangis . Aku tak paham jika uang itu perlu ditabung dan tidak boleh dihamburkan dalam sekejab.
Pengalaman masa kecil itu menjadi landasan hidupku karena aku sekarang mengalami sendiri manfaat menabung ketika aku membiayai anakku di saat aku sudah pensiun. Uang pensiun adalah untuk biaya hidupku, tetapi aku harus menyisihkan uang khusus untuk kuliah anakku. Tidak mungkin jika diambil dari uang pensiun. Beruntung aku sudah menabung sejak aku masih bekerja.
Tentunya Biaya kuliah itu cukup berat dan besar apabila aku tak menabung sejak aku masih bekerja . Saat itu belum adanya finansial planner yang dapat dihubungi. Namun, hal itu tidak memupuskan tekadku untuk menabung. Sejak aku bekerja di perusahan asing yang lebih mapan, setiap bulan aku menyisihkan uang untuk menabung. Perhitungan yang kuambil sangat sederhana, apabila aku menikah di usia 30-35 tahun, anakku baru berusia 20 tahun, dimana masih memerlukan biaya kuliah. Rentang waktu 5-7 tahun itu kuhitung dengan biaya kuliah saat itu katakan X lalu, dikalikan dengan 8 tahun x inflasi dibagi 7 atau 8 tahun.
Perhitunganku memang sedikit meleset karena aku harus pensiun lebih muda, jadi kesempatan kerjaku makin tak ada lagi. Namun, karena aku sudah dapat angka yang harus ditabung , maka aku tak khawatir aku selalu lebihkan menabung jika ada uang bonus atau THR.
Bayangkan apabila aku tak menabung sejak aku kerja, tentunya aku tak dapat biayai anakku kuliah. Memanfaatkan saat aku produktif dengan menabung adalah pengalaman yang luar biasa. Banyak teman yang sering melihat diriku terlalu pelit atau terlalu menghitung karena mereka lebih suka jalan-jalan ke luar negri atau bepergian tiap tahun ketimbang menabung. Mereka hanya memikirkan keuntungan sesaat saja. Tetapi aku akhirnya berhasil menabung untuk membiayai kuliah anakku yang hampir selesai.
Berikut ini aku ingin memberikan TIPS untuk menabung:
1. Catat Semua Pengeluaran
singapore.com |
Mencatat semua pengeluaran rutin, tak terduga maupun bulanan/kwartal/tahunan. Lalu buat kategori pengeluaran misalnya pengeluaran rutin: perawat anak, belanja dan konsumsi, listrik, internet, pengeluaran kwartal: perawatan mobil ke bengkel, pengeluaran tahunan: asuransi mobil
2. Buatlah Budget
singapore.com |
Pemasukan rutin ditambah pemasukan tambahan dikurangi dengan pengeluaran rutin/kwartal/tahunan dikurangi dengan pengularan rutin, emergency, pengeluaran kwartal, dan tahunan
3. Rencanakan untuk menabung
singaporec.com |
Tabungan ingin secara rutin, atau hanya sesekali dan berapa jumlahnya
4. Susunlah Tujuan Tabungan
google.com |
Menyusun tujuan tabungan merupakan awal yang mempermudah untuk berapa lama kita akan menabung sehingga kita dapat mencapai tujuan dari menabung
Sebagai contoh:
Tujuan jangka pendek:
Menabung utk emergency : Besarnya 6 bulan dari gaji (jika terjadi PHK)
Menabung utk tamasya : Hitung semua akomodasi dan perjalanan dan biaya tambahan
Menabung untuk beli motor : Hitung semua biaya pembelian dan biaya asuransi dan biaya tambahan
Tujuan jangka panjang:
Menabung untuk pendidikan : Hitung berapa besar biaya dari SMA hingga universitas
Menabung untuk pensiun : Hitung berapa besar biaya hidup dari pensiun hingga umur max usia hidup
Menabung untuk rumah : Hitung berapa besar biaya pembelian dan down payment dan biaya lain
5. Berikan prioritas dari Tujuan Tabungan
www.TheHeavyPurse.com |
Setiap orang mempunyai skala prioritas tujuan tabungan yang tidak sama. Jika kita sudah menentukan prioritas, lalu pilihlah yang paling penting terlebih dulu. Katakan pendidikan anak. Setelah mengetahui jumlah kebutuhan untuk pendidikan sebagai contoh Rp.500 juta untuk SMA sampai universitas ( 8 tahun) . Lalu buat budget kita sesuai dengan kebutuha, maka akan diketahui jumla htabungan per bulan yang dapat disisihkan . Hitungan dari kebutuhan per bulan: (500 juta + 50 juta /inflasi 10% / 96-waktu 8 tahun = 5,729,166) = Rp.5,729,166 artinya masih cukup dalam budget kita, dari sisa budget di nomer 1.
6. Temukan informasi bank untuk menabung dari cermati.com
cermati.com |
7. Dapatkan informasi mengenai fasilitas yang sesuai kebutuhan
Apabila prioritas kebutuhan adalah pendidikan, maka kita mencari bank yang mempunyai fasilitas sesuai dengan kebutuhan misalnya direct debit setiap bulan .
8. Pilihlah Bank yang juga memberikan incentif lebih baik
google.com |
Untuk tabungan pendidikan yang perlu jangka waktu jangka panjang, bank memberikan suku bunga yang lebih tinggi dari tabungan yang standar
9. Monitor pertumbuhan dari saving account
google.com |
Mari kita semua menabung! Menabung demi masa depan keluarga . Masa Depan yang tidak dapat kita prediksi apa yang terjadi di masa mendatang. Songsong hari depan dengan tabungan yang membuat kita tak gentar karena tabungan itu sangat bermanfaat teman sejati di kala sulit.
"Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Share Tips Menabungmu bersamaBlog Emak Gaoel dan Cermati"
Sumber referensi:
- 8 Simple Ways to Save Money
- Cermati.com
- The Simple Way to Saving Money
Tidak ada komentar:
Posting Komentar