SURGA ITU BERNAMA " HOTEL AYANA BALI"



Impian memang perlu diwujudkan.  Setelah tiap hari bergelut dengan kehidupan rutin, stres, dan tak lepas dengan masalah kehidupan, alangkah pentingnya liburan yang menyenangkan.  Liburan dipergunakan untuk menghilangkan rasa penat karena rutinas sehari-hari.
Lakukan searching/hunting/perburuan lokasi yang nyaman,indah bak surga adalah bagian sulit tapi nikmat. Sulit karena banyak (ratusan) tawaran hotel yang sangat variatif baik dari segi harga, pelayanan, dan fasilitas. Bukan hanya sulit, tapi juga membingungkan karena budget yang juga terbatas dan perlu discount yang cukup besar.  Mataku tertuju pada suatu website dan membacanya dengan seksama, HotelVoucher.com


Bermimpi dengan memanjakan diriku dalam Spa di Resor & Spa Ayana Bali, Jl. Karang Mas Sejahtrea, Jimbaran.   Bersantai di kolam renang tak bertepi, berenang di kolam renang outdoor yang hangat dikelilingi oleh pemandangan pantai nan indah, atau berolahraga yoga di tepi pantai ditemani deburan pantai yang sangat tenang.


Menikmati matahari, pasir, dan bersantai di Pantai Jimbaran. Berjemur di pantai, berjalan menyusuri sepanjang pantai Jimbaran.   Menikmati “sunset” , perlahan matahari termakan senja, Matahari tenggelam menyisakan sinar merah di ombak laut . Menikmati makan malam dengan makanan laut yang romantis dan enak diiringi debur ombak dan dinginnya udara laut.

Ketika malam tiba, tampak pendar-pendar bintang dan kerlap-kerlip.  Menyisakan lampu-lampu ,nun jauh di Pantai Jimbaran.  Melawan lelap di ke gelapan pantai.
Menyepi di malam hari untuk berkontempelasi dari kehidupan yang hiruk pikuk kehidupan kota.

Inilah tempat yang kuiimpikan dan kudambakan yang tak pernah bosan untuk menikmatinya. Siapa pun yang butuh kedamaian hati, keindahan alam, kekayaan budaya, merasakan surga dari Hotel Ayana Bali.   Semoga terwujud  bagi saya dan mereka yang memimpikankannya!
 




Read More

MENYAMBUT HARI KEMERDEKAAN RI KE 68



Memperingati hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke 68 bukan dengan sesuatu yang kemeriahan. Tetapi kami  sebagai warga  Kepodang ,Bintaro ingin  mengisi hari Kemerdekaan RI dengan suatu yang bermanfaat bagi kami sebagai warga maupun bagi kesehatan kami untuk tetap mengisi perjuangan kemerdekaan RI.  Tetapi bagi anak-anak tentunya diberikan acara yang cukup meriah yaitu lomba menghias sepeda.
Acaranya sangat sederhana dan yang penting adalah penuh makna untuk melanjutkan dan mengisi Hari Kemerdekaan RI ke 68.
Pukul 7.00 pagi kami telah berkumpul di suatu tempat (bukan lapangan).  Setelah berdoa menurut keyakinan masing-masing, kami mulai bersenam. Senam Tera adalah senam pernafasan untuk kesehatan yang sangat baik.  Dengan instruktur, seorang ibu, kami peserta senam sekitar 25 orang, terdiri dari ibu-ibu sepuh, bapak-bapak dengan memakai berbaju senam kaos merah dan celana putih, mulai bersenam.  Sangat menyenangkan karena setelah lama kami tak bersenam selama 2 minggu , libur lebaran, kami dapat menjadi bugar kembali.   Menariknya adalah semangat 45 dan semangat dari lagu-lagu senam  dengan lagu lama  “beautiful Sunday””membuat  senam ini sangat bermanfaat dan bersemangat. 
Tidak terasa senam hampir 1 jam.  Kami menyelesaikan dengan baik.  Doa penutup bagi senam.  Sebagai pelengkap kami peserta senam boleh sarapan pagi bubur ayam yang lezat.   Surprise, ternyata beberapa  ibu dan bapak mendapat hadiah sebagai peserta senama terbaik dan  terbagus.
Selanjutnya bagi anak-anak balita, diadakan lomba sepeda hias. Mereka cukup bersepeda di depan juri dan dengan lucu dan semangatnya memperlihatkan kebahagiaan dan kegembiaraan untuk memenangkan lomba itu.
Last but not least, puncak acaranya adalah lomba memasak tumpeng bagi keluarga.  Para ayah dan ibu berkolaborasi untuk memasak tumpang super enak untuk acara siang menyambut Hari Kemerdekaan RI ke 68.
Itulah liputan dari acara menyambut  ulang tahun Kemerdekaan RI ke 68 di RT/RW Kepodang,Bintaro.
Read More

Ngeblog itu sulit dan mudah



Sebagai seorang ibu rumah tangga yang telah hampir dua tahun pensiun, saya tak pernah berpikir untuk  “Ngeblog”.   Usia dan gaptek menjadi kendala bagi saya untuk bisa ngeblog.  Bahkan masih sangat minim pengetahuan ,etika, dunia per blogan
                Passiona pertama yang saya geluti saat pensiun tiba adalah menulis.  Menulis pun harus belajar banyak dari  komunitas penulis termasuk diantaranya adalah  Ibu-Ibu Doyan Menulis, Warung Blogger, Menulis itu Gampang.  Berbagai  workshop online penulisan telah saya ikuti.  Saya merasa tertantang untuk bisa menulis dengan baik.  Jika hanya sekedar menulis tentunya gampang. Tapi menulis dengan baik perlu belajar.
                Sebagai media belajar saya adalah blog. Blog pertama yang saya ciptakan sangat simple sekali.   Yang penting tulisan atau konten di dalamnnya.  Saya tak peduli dengan design, komposisi, SEO , segala macam fungsi per blogan.
                Berjalannya waktu,  dunia penulisan saya berkembang, dari yang cerita  inspiratif, parenting menjadi penulisan yang mengikut sertakan dalam lomba-lomba.   Bukan untuk mendapatkan hadiahnya tetapi lebih kepada tertantang, apakah tulisan saya telah memenuhi syarat untuk kriteria sang juri.   Disini saya banyak belajar tentang penulisan.  Menulis untuk lomba jauh lebih sulit dari tulisan yang bertemakan tertentu.   Lomba mempunyai sesuatu misi dan tujuan.  Beberapa kali saya belum menemukan trik dan tips dari mengikuti lomba. Sekedar ikut tanpa punya strategi.  Akhirnya , hanya sekedar membuang waktu dan melatih penulisan saja.  Sedikit demi sedikit, saya mulai menggali potensi saya untuk dapat melihat dengan jeli  tujuan dan misi dari lomba serta apa yang diinginkan oleh panitia/juri lomba dari penulisan .   Paling tidak saya telah membidik satu lomba karena jurinya kebetulan teman yang jago dalam penulisan.  Secara terus terang saya menanyakan kepadanya  isi tulisan apa yang diinginkannya.  Dijawabnya dengan singkat, tetapi saya dapat memahami apa yang diminta dalam tulisan itu.   Penulisan pun jauh lebih mudah ketika inti dari apa yang diminta telah diketahui.  
                Sebuah  perjalanan ngeblog makin panjang, ketika gaya tulisan, cara penulisan sudah dipelajaran, timbul pertanyaan “Kenapa kok blog saya tidak keren seperti peserta penulis yang lain?” Wah, perlu pembelajaran bagaimana mempercantik blog saya supaya keren.   Tapi dari mana?  Sepertinya buntu. Belajar sendiri, dari google, dari teman komunitas ternyata tidak efektif.  Hanya sedikit sekali yang menambah cantik blog.  Suatu kali, seseorang teman facebook memberikan nama,Digital Momie sebagai tempat pembelajaran online untuk mempercantik blog.  Wah, rasanya senang bukan main. 
                Setelah membayar , saya jadi member.  Mendapatkan password, dapat akses ke web dari Digital Mommie, saya tiap hari rajin jadi murid mengikuti tutorial online.   Hambatan yang paling sulit bagi saya, adalah jika harus belajar soal kode-kode html,  berbagai tehnik untuk art, nach ini sampai tiga hari saya harus terus berlatih. Teman yang lain hanya perlu waktu l/2 jam untuk praktek, saya perlu waktu 3 hari.  Hasilnya pun tak memuaskan. Blog saya masih jauh dari harapan.  Tak mengapa, saya masih terus berlatih terus sampai hari ini.    Setiap kali ada waktu, saya terus buat blog baru dan update blog saya yang lama.
                Buah hasilnya memang belum jelas. Tapi kepuasaan hati untuk dapat mempercantik blog menjadi tujuan saya.
Read More
Share
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...