Kota Solo, tak mau kalah dengan kota yang lainnya. Selalu berbenah diri dan mempercantik dirinya bagaikan seorang gadis remaja mempesolek dirinya. Solekan kota Solo dalam menyambut ulang tahunnya sangat meriah. Pemda setempat berupaya dengan keras agar Festival Great Sale, Festival Jenang, Perayaan Imlek dapat dinikmati oleh para wisatawan yang datang ke Solo.
Apa saja kegiataan kota Solo yang dapat kita nikmati pada bulan Februari 2015?
1. Solo Great Sale:
www.solo.com |
Menjelang Solo Great Sale, para wisatawan dari luar Solo dapat berbelanja, menginap, mencari hiburan di Solo. Festival Solo Great Sale digelar 1-28 Pebruari.
Para pemburu diskon dapat menggunakan kesempatan untuk berbelanja lebih dari 750 tempat usaha dari berbagai bidang seperti mal,hotel,restoran,pengembang, properti,otomotif,perawatan kecantikan, laboratorium kesehatan,butik batik, 2100 kios-kios batik dan garmen di Pusat Grosir Solo.
Diskon hotel pun ditawarkan berkisar antara 20-60 persen. Ayo jangan sampai ketinggalan karena tingkat okupansi hotel meningkat, sebaiknya secepatnya booking sebelum kehabisan penawaran.
2. Festival Jenang Solo:
|
Pada ulangtahunnya yang ke-270, kota Solo ingin mengangkat kebesar Festival Jenang yang pertama kali diadakan pertama kali pada tahun 2012. Pada waktu itu pejabat Walikota Solo, Bapak Joko Widodo, ingin memperkenalkan Jenang Solo sebagai pelestarian kuliner Solo.
Jenang adalah makanan tradisonal yang
sudah menjadi makanan yang melekat masyarakat Solo sejak kecil Panganan
tradisonal ini bentuknya serupa dodol, namun
lebih lembut teksturnya. Jenang terbuat dari tepung ketan yang dimasak
dengan air santan, lalu dicampur dengan gula merah, gula pasir dan gula
aren. Penyajiannya di dalam mangkok bersama racikan kuah manis tersebut.
Masyarakat
Solo akan menikmati lebih dari 170 ribu jenang secara gratis dalam
Festival Jenang Solo 2015 yang akan berlangsung pada 15-17 Februari
2015. Kegiatan tersebut akan bertempat di Koridor Ngarsopuro, Jalan
Diponegoro-Solo dan merupakan acara dalam rangka memperingati hari jadi
Kota Solo yang ke-270.
Pada perayaan tahun
2013, terdapat 150 jenis jenang dari wilayah eks Keresidenan Surakarta
dan dibagikan 1500 pincuk jenang secara gratis kepada warga. Pada 2014,
jumlah jenang yang dibagikan ada 1700 buah dan semuanya dibuat oleh
ibu-ibu rumah tangga dari 51 kelurahan di Kota Solo.
Mengulang keberhasilan dari Festival Jenang 2012, 2013, dan 2014, maka Festival Jenang Solo 2015 dihadirkan dengan beragam jenis jenang. Diharapkan melalui festival Jenang 2015, masyarakat lebih mengenal Jenang-jenang yang sudah mulai langka di tengah masyarakat saat ini.
Secara historis, Jenang memiliki nilai yang magis bagi masyarakat Solo. Umumnya jenang sumsum berwarna putih dipakai setelah hajatan. Jenis yang lainnya adalah jenang gendul yang dibuat ke dalam bentuk bulatan-bulatan, jenang
mutiara yang terbuat dari sagu mutiara dan berwarna merah-putih, juga
jenang pathi yang terbuang dari tepung kanji kemudian dicampur dengan
gula merah.
Sebagai oleh-oleh, wisatawan juga dapat
menemukan jenang kering yang dibagi menjadi potongan-potongan kecil
kemudian dibungkus dengan kertas plastik. Saat ini selain pasar
Indonesia, ternyata jenang pun dipasarkan ke beberapa negara seperti
Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Hongkong, hingga Arab Saudi.
3. Festival Imlek:
www.solo.com |
Bersamaan dengan jatuhnya hari Imlek pada tanggal 19 Pebruari 2015, maka Solo pun menghias kotanya dengan Lampion-lampion di kawasan Pasar Gede, Solo Jawa Tengah. Pemasangan lampion ini mempercantik keindahan kawasan ini.
Disamping itu panitia festival Imlek mempersiapkan beberapa acara yang dapat dikunjungi oleh wisatawan dalam rangka Imlek:
Pada tanggal 8 Pebruari 2015 yang lalu telah diadakan Festival Barongsai, sebuah seni tari dari Tiongkok. diselenggarakan di Pusat Perbelanjaan Luwes Group.
Pada tanggal 8 Pebruari 2015 yang lalu telah diadakan Festival Barongsai, sebuah seni tari dari Tiongkok. diselenggarakan di Pusat Perbelanjaan Luwes Group.
Dalam menyambut Imlek, Wisata air kali pepe dibuka dan diresmikan oleh Walikota Fx Hadi Rudyatmo dan Wakil
Walikota Achmad Purnomo Surakarta pada tanggal 5 Pebruari.. Pembukaan ditandai
dengan menyusuri kali pepe menggunakan perahu yang sudah dihias lampion
di sepanjang kali tersebut.
Nuansa kali pepe, dapat dinikmati dengan naik perahu sepanjang kali pepe. Akulturasi kebudayaan untuk menjaga keharmonisan budaya Jawa dan Tionghoa.
Bagi yang ingin menikmati wisata naik perahu hias menyusuri kali pepe cukup merogoh kocek
Rp.10.000 per orang. Daya tamping perahu hias tersebut bekisar 6-7
orang. Nikmatilah keindahan
kali pepe yang dihiasi ratusan lampion.
Tulisan ini diikut-sertakan dalam Lomba Blog Visit Jawa Tengah:
Tulisan ini diikut-sertakan dalam Lomba Blog Visit Jawa Tengah:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar