Bukan hanya itu , ternyata workshop ini dibawakan oleh seorang maestro lulusan Creative Writing di Harvard University. Wah siapa yang ngga ngiler ikut workshop keren dengan pembicara yang bergengsi ini.
Nach, aku sengaja datang lebih awal . Ternyata aku mendapat kesempatan bertemu dengan Maggi sebelum workshop. Ngga cuman bertemu, tapi aku bisa berfoto bersamanya (wefie). Aduh luar biasa bangganya. Ini baru fotonya saja, belum ikutan seminar untuk dapat ilmunya.
Dokumen Pribadi |
Inilah sekilas dari profil sang maestro "Maggi", seorang lulusan creative writing di Harvard University,
Writer’s Worskhop di University of Masachusetts,Boston, Editor staff the
Atlantic, Candlewick, penulis homeshooling ,Balada Ching-Ching,
Winter Dreams, Fiksi Lotus, mengajak kembali keadaan kita menilik apa arti
bercerita, bagaimana cerita itu telah membantu peradaban manusia menarik benang
merah tentang kehidupan dan proses bercerita. Kita juga belajar
mempreteli cerita untuk melihat dengan lebih teliti elemen-elemen yang
membentuk cerita; serta bagaimana mengaplikasikan prinsip creative writing
dalam proses ceritera.
“Cerita adalah cara kita mengabadikan budaya hidup,” kata
Maggie. “Dengan memahami proses cerita, otomatis akan menjadi pencerita
yang lebih baik lagi.”
Cerita bukan sekedar banyolan kosong atau hal yang kesuksesannya dicapai
tanpa kerja keras. Tampilan Klip Video, lukisan, dan foto untuk
mengilustrasikan poin kreatif dari karya-karya visual yang bercerita.
Alangkah bahagianya pertemuan dengan Maggie, selain ilmu juga dapat tatap muka.Sayang seribu sayang, foto yang kulakukan itu sedikit blur. Mimpiku yang kedua jika aku bisa bertemu dengan Maggie dapat wefie bersamanya dengan gadget yang canggih dari smartfren, entah itu SmartFren Andromax C2s (dual kamera, 4.0 Inch LCD Snapdragon) atau Andromax V3S (kamera 2 MP dengan Flash). Ini mimpi kedua yang perlu diwujudkan.
Tulisan ini diikut-sertakan dalam Blog Competition Selfie Story:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar