Di minggu-minggu yang terakhir ini
kelihatan sekali banyak warga harus antri berjam-jam, bahkan ada yang rela
untuk tidur semalam suntuk di SPBU untuk mendapatkan BBM premium.
Fenomena yang berjangkit di
masyarakat ini sungguh tidak enak dirasakan dan dipandang dan tidak
selayaknya terjadi apabila distribusi dari BBM dari Pertamina ini benar-benar
disosialisasikan dengan layak.
Pasalnya sejak 18 Augustus 2014,
Pertamina mengurangi distribusi BBM bersubsidi agar kuota tahun ini tidak
terlampaui. Berdasarkan Anggraan Pendapatan
dan Belajana Negara Perubahan (APBN-P) 2014, kuota BBM bersubsidi sekitar 46
juta kiloliter (kl) yang terdiri dari 29,9 juta kl premium dan 15,16 juta kl
solar.
Akhir juli menurut Pertamina
penggunaan premium bersubsidi telah mencapai 8,12 kl, diatas alokasi APBN-P yang
sebanyak 80,240 kl. Untuk solar, pemakain rata-rata perhari 43.207 kl, melebih alokasi dalam APBN-P
sebanyak 41.452 kl. Per hari.
Ditegaskan bahwa premium
bersubsidi akan habis pada tanggal 5
Dsembers 2014, soar akan habis pada 5 Desember 2014, dan secara umum akan kekurangan 1,35
juta kl. BBM Bersubsidi, ujar Hanung, corporate Communication Pertamina.
Melihat kondisi diatas, kita
sebagai rakyat yang seharusnya mengetahui posisi dan kondisi BBM bersubsidi,
seharusnya juga ikut mengatasi kekurangan pasokan BBM Bersubsidi. Bukan dengan
cara memborong , membeli dalam jumlah yang banyak (banyak yang bawa jerigen
demikian banyak), ada juga yang jual BBM
Subsidi di sekitar SPBU dengan harga yang jauh mahal untuk mendapat keuntungan .
Pemerintah diharapkan untuk
menormalkan distribusi BBm dengan penambahan pasokan BBM dalam 2 atau 3 hari
lagi. Subsidi energi Rp.350 triliun
menyebabkan deficit fiskal indonesia lemah dan kedodoran.
Namun, kita sebagai warga negara
yang baik tentu juga ikut membantu untuk solusi yang konkrit:
- Hemat energi BBM subsidi: Gunakan angkot / kereta api untuk berangkat bekerja sebagai pengganti naik mobil atau motor (Masih terkendala dengan infrastruktur dan transportasi yang tidak memadai dan layak keamanannya).
- Hemat energi BBM subsidi: Jalan kaki ke tempat yang dapat dijangkau, misalnya ke pasar, ke sekolah (yang dekat) untuk anak-anak TK
- Hemat energi BBM subsidi: Naik pool car: disebut dengan antar jemput sekolah/kerja
- Hemat energi BBM subsidi: Memakai cukup 1 mobil saja, tidak perlu ada 3 mobil untuk 3 anggota dalam satu keluarga.
- Hemat energi BBM subsidi: Jika harga harus naik hingga dua kali lipat (diharapkan naik bertahap, dan akan mencapai 2 kali lipat pada tahun 2017): Prioritaskan dan hitung pemakain BBM dalam keluarga , berapa per hari/per bulan/per tahun. Hitung jika dapat dikurang berati menghemat berapa?
- Hemat energi BBM subsidi: Bagi yang mampu, beralihlah menggunakan Pertamax, Shell (Mahal tetapi mesinnya lebih kuat dan irit dalam maintenance).
Semoga krisis BBM bersubsidi akan
berakhir dan pasokan normal kembali, rakyat juga berhemat menggunakan energi
yang makin langka dan mahal.
Tulisan ini diikut-sertakan dalam Kontes/Lomba One Day One Article - ODOA:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar