Siapa tak kenal dengan kopi Robusta ,arabica Indonesia? Hampir semua pecinta dan penikmat kopi akan mengenal enaknya kopi robusta dan arabica Indonesia.
Menyeruput kopi bagaikan minum air putih bagi penggemarnya. Sehari tanpa kopi kurang afdol.
Nach, tren gaya hidup sekarang di pagi hari adalah menyeruput kopi sebelum kegiatan kerja. Menyeruput kopi di warung kopi lebih afdol. Di Medan, warung kopi Apek, nama sapaan pemilik di Medan, sebuah warung kopi yang hadir sejak 1922. Seolah sudah menjadi tempat atau jendela etalase kehidupan multietnis.
Pengunjungnya dari berbagai macam etnis Tionghoa, Jawa, Tamil, Nias,Mandailing, Toba, Karo,SImalungan, hingga Melayu.
Warung kopi tak pernah surut dari perubahan zaman. Saksi sejarah melihat bagaimana perkebunan kopi dari masa kejayaan perkebunan di zaman dulu. Perusahaan perkebunan itu dikenal dengan London Sumatera Company, Harrison Crosfield atau NV Borzoi. Bahkan ketika pada zaman penjajahan Belanda , tentara Belanda pun ikut menjadi pelanggan setia. Ketika Jepang menjajah, tentara Jepang juga singgah di warung ini.
Cita rasa kopi sangat dipertahankan . Kopi yang berasal dari Sidikalang ,terkenal dengan aromanya yang wangi dan rasa mantap. Dinikmati pada saat hangat maupun dingin. Tambah nikmat jika ditambah susu. Dalam perjalananya, kopi Sidikalang tak hanya berhasil menyatukan ragam etnis, dan latar belakang di Sumatera Utara dengan cita rasanya yang memikat, tapi kopi ini juga berhasil diekspor ke pasar Eropa.
Hasil pertanian kopi yang bukan hanya untuk domestik saja, tetapi juga telah mendunia. Berbangga sambil menyeruput kopi di kedai, kopi Indonesia pun telah diseruput oleh warga di belahan dunia yang lain di sebuah kafe. Memang Indonesia Hebat.
Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba Kontes Ngeblog Indonesia Hebat: