TEMUKAN PAK NAWAWI DAN SEMBUHKAN DARI TBC

Kehidupan Aisyah dan ayahnya yang menyedihkan:

Kita semua tersentak mendengar dan melihat tayangan di tv, seorang bocah berusia 8 tahun, Aisyah Pulungan yang merawat ayahnya yang kena TB di atas becak yang menjadi tempat hidupnya. Penderitaan Aisyah sejak bayi.  Dimulai ketika perceraian terjadi antara ayah dan ibunya. Sebelumnya ayahnya adalah seorang supir mobil sayur dari Pematang Siantar ke Pekanbaru. Namun ketika persaingan supir mobil angkot sangat kompetitif menyebabkan sepinya order. Akhirnya, ibu Aisyah, tidak tahan lagi hidup dalam penderitaan. Ia meninggalkan Aisyah yang berusia 1 tahun bersama ayahnya.

Kehidupan tidak membaik, ayah Aisyah, bekerja sebagai tukang becak di kota Medan. Mereka tak bisa membayar kontrakan rumah, jadi mereka tinggal di becak. Malam hari mereka memparkirkan becaknya di Dhea Salon,sekitar 100 meter Masjid Raya Al Mashun. Becak menjadi alat transportasi dan rumahnya. Kondisi kesehatan Muhamad Nawawi Pulungan,ayah Aisyah memprihatikan, dia tak mampu mencari uang dengan becaknya. Lemah, tak berdaya karena penyakit TB menyerangnya. Kurus kering tak memiliki dana untuk membiayai sakitnya, hanya Aisyah satu-satunya penolongnya dalam merawatnya selama setahun.
Aisyah harus meninggalkan sekolah untuk tetap dapat merawat ayahnya.





Kenapa ayah Aisyah dapat menderita TB?
Tuburkulos atau disebut TB adalah suatu penyakit yang dapat menyebabkan kematian.  Hal ini terjadi di Asia,Afrika sejak tahun 2005.  Menurut WHO (World Health Organization), pada tahun 2004 ada banyak kasusu 14,4 juta kasus.  Diantaranya multidrug resistant Tb(MDR) dan TB kasus baru MDR 23,353 kasus. Di Indonesia pada tahun 2006 ada 253,angka kematian 38 dari 100,000 penduduk.   Tb kasus baru adalah MDR Tb 2% , tapi yang baru diobati MDR TB adalah sebesar 19%.

Yuk, kita pengin tahu kenapa kok ayah Aisyah dapat menderita TB.  Kondisi keuangan yang tidak dapat membeli makanan,minuman yang cukup sehat, tentunya membuat tubuh makin tidak mempunyai daya tahan tubuh.  Apalagi pekerjaan Nawawi cukup berat, dari supir berganti menjadi tukang becak.   Kebutuhan nutrisi yang cukup besar untuk menunjak kegiataannya tidak ada sama sekali.   Belum lagi ketika mereka tak memiliki rumah, harus tidur di luar rumah dengan udara malam yang begitu dingin tanpa atap.  Kuman yang disebut Mycobacterium Tuburculosis menyerang Pak Nawawi.  Akhirnya, kondisi tubuh lemah itu hanya dapat terbaring tanpa berbuat apa-apa.

Bagaimana kondisi Aisyah karena merawat ayahnya:

Pak Nawawi sebagai orang yang mempunyai sakit TB, tentunya dapat menularkan kepada anaknya yang setiap hari menjaga dan merawatnya.   Penularan penyakit TBC itu sangat ampuh, dapat ditularkan melalui udara. Ketika Pak Nawawi batuk mengeluarkan dahak, berbicara, bersin maka kuman TB itu dapat menyebar melalui udara. Orang yang didekatnya berjarak sekitar 0-10 meter pun dapat tertular dari kuman  TB atau Bacili.

Apabila diagnosa TB Pak Nawawi adalah TB BTA (Basil Tahan Asam) maka orang yang akan tertular sebanyak 10-15 orang setiap tahunnya.  
Oleh karena itu Aisyah, orang terdekat dengan ayahnya , apalagi Aisyah masih dalam usia produktif harus diperiksa dahak dan paru-parunya.  Kemungkinan Aisyah kelihatannya tidak langsung menderita sakit TB . Tetapi ada kemungkinan bahwa dia kena TB nonaktif (dormain), yaitu kuman TB ada dalam tubuh Aisyah selama bertahun-tahun membentuk dinding-dinding sel seperti lilin tebal. Begitu daya tahan tubuh Aisyah menurun karena sakit atau karena tidak cukup asupan makanan bergizi, maka kuman TB itu akan timbul dan dia terkena sakit TB.

Bagaimana perawatan Bapak Nawawi sebagai penderita TB?

Tentu, sekarang Pak Nawawi sangat beruntung telah ditangani oleh Rumah Sakit Umum Pirngadi Medan. Di sana Pak Nawawi harus diinfus, diberikan obat-obatan TB selama 6-8 bulan yang terus menerus harus diminum.

Sekarang ngga perlu lagi khawatir, Pak Nawawi sebagai penderita TB pasti harus minum OAT. Apa sich OAT?  OAT adalah singkatan dari Obat Anti TBC.   Obat ini diberikan gratis oleh Kementrian Kesehatan , Surat Keputusan Nomor 1190/Menkes/SK/2004 tentang Pemberian Gratis Obat Anti Tuberkulosis.

Loh apakah karena Pak Nawawi saja yang bisa dapatkan obat gratis TB.   Tidak.  Semua penderita TB baik itu di propinsi, kabupaten, kota, desa pasti dapat gratis.  Mengapa gratis? Gratis karena memang ini program pemerintah, semua perencanaan kebutuhan OAT dari kota,provinsi dihitung oleh Tim Terpadu. 
Kebutuhan itu disebut dengan Buffer Stock. Setelah dihitung semua, jumlah totalnya diserahkan kepada Pusat, Kementrian Kesehatan. Lalu, disiapkanlah OAT dan didistribusikan sesuai dengan kebutuhan.

Jadi jangan ragu bukan hanya Pak Nawawi saja yang bisa disembuhkan dari TB, tapi setiap penderita TB bisa sembuh karena adanya obat TB gratis.
Tapi masih ada yang khawatir tentang kualitas OAT yang gratisan itu apa benar-benar terjamin mutunya?   Pasti karena ada 2 cara untuk monitor dan pengujian. Yang pertama yang melakukan pengujian phisik dari OAT adalah petugas dari Depkes. Yang kedua untuk uji mutu OAT adalah uji laboratorium oleh BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan).
Tapi ingat, obat ini harus dengan disiplin dan konsisten diminum hingga 6-8 bulan, tergantung dari resep dokter .

 Deteksi Dini bagi Aisyah:

Aisyah perlu diperiksa di rumah sakit karena dia adalah orang terdekat dengan ayahnya. Siapa tahu, dahak atau kumannya telah menular kepada Aisyah.
Namun, ada deteksi dini yang dapat diberlakukan bagi Aisyah untuk mengetahui apakah dia tertular oleh kuman TB atau tidak.
Cara deteksi dini adalah sebagai berikut:



Gejala TBC antara lain adalah:
  • Batuk terus-menerus dan berdahak kurang lebih 2-3 minggu.
  • Dahak yang keluar terkadang bercampur darah.
  • Demam lebih dari 1 bulan terutama siang dan sore hari.
  • Badan terasa lemah.
  • Berat badan menurun.
  • Nafsu makan berkurang.
  • Dan bila sakit sudah berlanjut, timbul sesak nafas dan nyeri pada dada.
  • Sering berkeringat pada malam hari meskipun tidak melakukan kegiatan.

STOP dan Tanggulangi TB

Bukan hanya Pak Nawawi saja yang bisa kena TB, tetapi kita semua beresiko kena TB. Oleh karena prevalansi dari penyakit TB itu masih juga besar di negara kita.
Pemerintah telah dengan sekuat tenaga memberikan obat gratis. Tapi kita juga tidak mau minum obat gratis karena penyakit ini sangat menular dan membahayakan jiwa penderitanya.
Oleh karena itu, mari kita bersama-sama tanggulangi TB dengan menyelematkan mereka yang sudah menderita TB harus segera diobati dengan OAT, tapi bagi mereka yang belum terkena harus tetap waspada untuk jangan sampai terkena yaitu hidup dan gaya hidup sehat, hindari kuman TB dengan selalu hidup dengan sehat dan asupan makanan yang sehat dan sempurna.

Kebahagiaan Aisyah untuk dapat hidup sehat, bersekolah,berkumpul dengan ayahnya yang sehat adalah kebahagiaan kita semua.

Selamat hidup sehat tanpa TB!   Temukan dan sembuhkan bagi yang telah menderita!

Tulisan ini diikut-sertakan dalam lomba Blog Competition Temukan,Sembuhkan,Pasien TB:
 
 

Share
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...