Background E-Learning:
E-Learning merupakan pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan elektronik seperti LAN,WAN, internet dalam menyampaikan materi, interaksi dan bimbingan. Beberapa orang berpandangan bahwa e-learning sebagai pengajaran jarahkjauh yang dilakukan melalui media internet. Pengajarannya dapat dilakukan secara bersamaan/pada waktu yang sama, atau waktu yang berbeda antara pengajar dengan yang diajar. Materi pengajaran dapat berupa teks, grafik,animasi,simulasi, audio dan video. Agar mudah disampaikan dan mudah dipahami, disediakan sebuah “Discussion Group” dalam e-learning ini. Tujuannya agar dapat dicapai pemahaman yang sama dengan apa yang ingin diajarkan.
Perbedaan antara E-Learning dengan media konvensional:
Pada saat e-learning belum diimplementasikan maka pengajaran kelas konvensional , guru dan muri harus bertatap muka di ruang kelas . Interaksi guru yang mengajar adalah satu arah saja, guru mengajar , murid mendengarkan. Guru dianggap paling paham dan mengerti apa yang diajarkan. Dia adalah satu-satunya orang yang mampu menyalurkan ilmunya. Tanggung jawab dan suasana kelas akan bergantung kepada guru yang mengajar di depan kelas.
E-learning memberikan pembelajaran yang berpusat kepada kemampuan semua pihak untuk ikut serta aktif dalam pembelajaran. Metodenya adalah materi diupload dalam suatu situs yang telah ditentukan. Situs dapat diakses oleh para murid. Murid dengan aktif dan bertanggung jawab ikut serta mengaksesnya dengan waktu yang tidak ditentukan. Flexibilitas waktu murid belajar sangat memudahkan murid untuk menentukan kapan akan belajar. Juga tentunya peran aktif murid sangat penting dalam pembelajaran . Bagi murid yang tak bermotivasi, maka dia akan ketinggalan dalam mengejar materi dan ilmu yang telah disiapkan. Suasana pembelajaran e-learning adalah peran aktif dari semua pihak sangat menentukan berhasil tidaknya pembelajaran dari para siswa itu. Para siswa akan mencari jawaban, usaha, inisiatif atas jawaban yang tentu saja tidak ada dalam apa yang dipelajarinya. Dari forum yang diadakan, maka akan para siswa akan mengetahui lebih lanjut jawaban dari apa yang tak diketahuinya. Dinamika suasana sangat penting dan diharapkan siswa/i dapat mengungkapkan apa yang tidak dan diketahuinya melalui suatu forum yang sengaja dibentuk .
Karakteristik E-Learning:
1. Menggunakan jasa teknologi elektronik: guru dan siswa dapat berkomunikasi dengan mudah dan tak dibatasi waktu dan jarak dan hal-hal yang sangat protokoler.
2. Memanfaatkan komputer (digital media dan computer networks).
3. Menggunakan bahan ajar yang sifatnya self-learning, disimpan dalam komputer, dapat diakses oleh guru , siswa ,kapan dan dimana pun diperlukan.
4. Merupakan bagian dari kurikulum, pembelajaran
Perkembangan E-Learning
Pada awal mulanya, praktek dari E-learning menggunakan bantuan teknologi. Teknologi itu disebut atau dikenal dengan istilah: computer based learning (CBL) yaitu pembelajaran, sepenuhnya menggunakan computer; dan yang atu lain computer assisted learning (CAL) yaitu pembelajran menggunakan alat bantu utama komputer.
Namun, teknologi terus berkembang. Terbagi menjadi dua kelompok yang disebut: Technology based learning dan Technology based web-learning.
Technology based learning terdiri dari Audio Information Technologies (radio,audio tape, voice mail telephone) dan Video Information Technolgoies (video tape, video text, video messaging).
Technology web based learning adalah Data Information Technologies (bulletin board, Internet-email, tele-collaboration).
Untuk pembelajaran guru dan siswa/i, sering digunakan kombinasi dari teknologi antara audito/data, video/data, audio/video). Teknologi ini sering dipakai pada pendidikan jarak jauh agar komunikasi antara siswa dan guru dapat terjangkau, dan inilah keunggulannya.
Pada tahun 1997, menurut Onno W.Purbo, 5 aplikasi standar internet untuk keperluan pendidikan, e-mail, Mailing List (milis), News grojup, File Transfer Protocol (FTC), dan World Wide Web (WWW).
Pada tahun 2001, Rosenberg, membuat 3 kategori dalam e-learning. Pertama e-learning bersifat jaringan,pembuat mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan dan memunculkan dan mendistribusikan dan membaginkan pembelajaran dan informasi. Kedua e-learning dikirimkan kepada pengguna melalui komputer dengan tehnologi internet. Ketiga e-learning fokus pada pandangan pembelajaran yang luas, solusi pembelajaran mengungguli paradikma tradisional dalam pelatihan.
Pada tahun 200, Kardiawarman menyatakan paradigma pendidikan internet salah satunya adalah sistem “dot.com education system” yang dapat mengintegrasikan bheberapa sistem yaitu Pradigma “virtula teacher resources” dan “virtual school system” dan “cyber educational resources system atau dot com learning recourses system”.
1999, menurut Williams, penggunaan e-learning tidak bisa dilepaskan dari peran internet.
Model Pengembangan e-learning
Web course: penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, dimana peserta baik itu siswa maupun pengajar sepenuhnya tidak melakukan tatap muka. Semua bahan ajar disampaikan melalui internet. Inilah yang disebut sistem jarak jauh
Web centric course: memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka. Sebagian materi disampaikan melalui internet dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi. Siswa diberkain petunjuk untuk mempelajari materi melalui web, selanjutnya diberikan arahan untuk mencari sumber lain melaui situs-situs releavan. Dalam tatap muka, peserta diharapkan banyak berdiskusi.
Web enhanced course: memanfaatkan internet untuk peningkatana kualitas pembelajar yang dilakukan di kelas. Fungsi dari internet untuk memberikan pengayaan dan komunkasi antara pengajar dan siswa. Pengajar harus menguasi tehnik mencari informasi di internet, membiming siswa dalam menemukan situs-situs yang relevan dalam pembelajaran, menyajikan materi melalui web.
Keuntungan dan Kekurangan E-Learning:
Keuntungannya:
1. Komunikasi mudah antara siswa dan guru tanpa batas waktu, jarak,tempat.
2. Bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet , kedua pihak dapat menilai sampai sejauh mana bahan telah dipelajari.
3. Bahan ajar dapat direview dan dipelajari oleh siswa kapan saja karena tersimpan di komputer.
4. Akses yang mudah dan cepat oleh siswa pada saat dibutuhkan.
5. Diskusi dapat dilakukan baik oleh siswa maupun guru.
6. Peran siswa yang dulunya pasif menjadi aktif.
7. Effisen , bagi mereka yang jauh tinggal dari tempat sekolah/perguruan
Kekurangannya:
1. Interaksi antar guru dan siswa kurang atau antar siswa sendiri. Hal ini karena budaya e-learning belum diperkenalkan dengan baik .Akibatnya dapat memperlambat proses mengajar.
2. Aspek akademik dan sosial terabaikan dan hanya mendorong aspek bisnisnya.
3. Proses belajar cenderung kearah latihan daripada pendidikan.
4. Peran guru sangat penting untuk bisa melatih dirinya untuk menguasai tehnik pembelajaran ICT.
5. Siswa yang tak mempunyai motivasi tinggi akan cenderung gagal.
6. Fasilitas internet masih sulit. Tidak semua sekolah menyediakan. Jika ada pun jaringan internet tidak memadai. Sering down.
7. Tenaga yang mempunyai ketrampilan interet untuk terus mengembangkannya tidak ada.
8. Tenaga yang menguasi bahasa komputer tidak ada.
Sumber referensi:
Antonius Aditya Hartanto dan Onno W Purbo, E-Learnging berbasis PHP dan MySQL, Penerbit Elex Media Komputindo,Jakarta,2002
Asep Saepudin,Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Masyarakat, Jurnal Teknodik,Edisi No.12/VII/Oktober/2003.
Budi Rahardjo,Proses e-Learning di Perguruan Tinggi,Seminar & Workship,ITB,11 Desember 2003.
Jaya Kumar C Koran,Aplikasi “E-Learning” Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran di Sekolah-Sekolah Malaysia.
Oos M. Anwas, Model Inovasi E-Learning Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Jurnal Teknodik,Edisi No.12/VII/Oktober/2003.
Romi Satria Wahono,Strategi Baru Pengelolaan Situs e-Learning Gratis, http://www.ilmukomputer.com, 2003
Soekartawi,Prinsip Dasar E-Learing: Teori dan Aplikasinya Di Indonesia, Jurnal Teknokdik,Edisi No.12/VII/Oktober 2003.
Tulisan ini diikut sertakan dalam Lomba Blog Pendidikan "E-Learning untuk Guru dan Siswa"